Friday, March 30, 2007

Kasihan Orang Indonesia

Indonesia?? Hmmm…

Kalau ada yang minta maaf di jalanan Indonesia(jakarta) malah mudah dijadikan mangsa sama lawan, Om!
Kalau hampir di tabrak kayak cerita Bro di Jepang sono, terus sopir nya turun minta maaf (di jkt yang ade sih, sopir turun terus marah2 biar kelihatan bener), wah udah deh langsung pengendara sepeda tadi langsung melakukan aksi teatrikal, diving, biar makin parah, terus nuntut ganti rugi deh.

Kejadian yang gw temui, hari senin malam, 27 mar 2007 di jalan jend sudirman mendekati semanggi, pas lagi macet2 nya tuh jam 19 , biasa lah ada pejabat lewat mau pulang ke rumah. Ada sekelompok orang, kira-kira bertiga lari2 sambi tunjuk2 ke sebuat mobil Peugeot 207 silver. Mereka menyuruh si sopir turun dan berhenti seakan-akan hendak dimintai pertanggung jawaban oleh ketiga orang ini. Jalanan jadi semakin macet. Ketiga orang ini semakin brutal, kaca samping pengemudi digebuk pakai tangan berulang-ulang dengan maksud untuk dipecahkan. Si sopir yang ketakutan, kira-kira berumur 30 an tampaknya merasa aman di mobilnya sehingga tidak mau turun. Sambil terus mobilnya dipukul-pukul si sopir berinisitif mengambil handphone seperti hendak menelpon seseorang. Mungkin polisi.

Kaca samping yang dipukul sudah mulai rangsek ke dalam. Tapi tidak pecah (jadi ingat ada produk kaca film yang anti kapak merah). Sampai pada suatu saat jalanan didepan Peugeot ini kosong, karena mobil2 didepannya sudah bergerak maju dari tadi, saat itulah saya mendengar suara raungan rpm tinggi dari mobil ini yang berusaha menabrak 3 orang pemuda (preman?) yang menghalangi dan memukul2 mobilnya. Dua orang yang disamping kanan mobil juga berusaha ditabrak dengan mebelokkan arah mobil ke kanan, seakan-akan hendak pindah jalur ke kanan namun dengan kecepatan tinggi dan membubarkan 3 orang tadi. Setelah kejadian yang cukup singkat tersebut mobil Pug 207 ini kembali ke jalurnya untuk bermacet-macet. Tiga orang pemuda tadi akhirnya lari kearah trotoar membubarkan diri.

Setelah kejadian itu mobil2 dibelakang Pug tadi akhirnya kembali melaju perlahan-lahan karena macet dan semuanya tiba-tiba kembali normal seperti tidak terjadi apa-apa. Setelah itu saya baru sadar, posisi motor saya berhenti di jalur kiri untuk melihat kejadian tadi menyebabkan kemacetan tersendiri. Semua dibelakang saya membunyikan klakson meminta saya untuk segera melaju. Sambil bergerak pelan, saya lihat lewat spion kanan, semuanya benar2 menjadi tampak normal lagi. Ada yang melihat peristiwa ini kemarin? Setelah saya melaju saya tidak tahu terusan ceritanya.

Itulah Jakarta, jadi sangat luar biasa ada orang minta maaf di jalan raya untuk minta maaf karena kesalahannya. Karena seperti yang banyak dilakukan, kalau terlibat kecelakan kecil di jalan, sikap ngotot, teriak2 harus dilakukan supaya terlihat menjadi pihak yang benar. Yang ga bisa teriak, takut jadi kalah. Kasihan orang Indonesia (jakarta)….

No comments: